Setelah beberapa hari yang melelahkan, akhirnya aku sempat juga mencuri waktu buat bikin posting ini. Senang juga rasanya dapat 2 komentar buat postingan yang kemarin, bikin aku tambah semangat buat nulis lagi. Kalau dipikir-pikir benar juga kata 2 teman bloggerku itu, tiap kali aku merasa bingung mau nulis apa, tuliskan saja apa penyebab kebingunganku itu, kata mereka. Bisa juga tuh idenya, makasih ya buat kalian berdua.
Anyway, hari ini ada kejadian seru. Tadi pagi hampir sebagian besar mahasiswa yang tinggal dikos disekitaran Kayutangi, bahkan di Sultan Adam (nama daerah ditempatku kuliah) mengalami kepanikan massal. Penyebab satu, air. Kenapa air bisa mendatangkan kepanikan bagi kami? Banjir? Bukan. Airnya mengandung mercury, juga bukan, melainkan pasokan air ledeng MATI alias tidak jalan. Dan dengar-dengar kabar, katanya hal ini akan berlangsung lama. Bisa dibayanginkan bagaimana kalang-kabutnya kami para mahasiswa yang tidak sempat mendengar pemberitahuan tentang hal itu. Banyak yang tidak sempat menampung air, jangankan untuk mandi, untuk membuang hajat saja kami kelimpungan mencari air. Akibatnya banyak mahasiswa yang bertanya kepada temannya yang kos di tempat yang kira-kira air ledengnya jalan dan kabur ke tempat temannya itu untuk sekedar menumpang mandi atau membuang hajat. Kenapa aku bilang kami, para mahasiswa, karena setelah aku survei dikampus, memang banyak yang mengalami hal serupa.
Sungguh menyedihkan memang keadaan kami disini, sudah terbebani dengan adanya penggiliran pemadaman lampu oleh PLN tiap hari sekali, sekarang malah direpotkan dengan adanya pematian aliran air dari PDAM. Kalau terus begini, bagaimana kami sebagai mahasiswa yang sedang berada pada musim-musim ujian dapat belajar dengan baik. Seharusnya pihak-pihak yang memberikan kami kesusahan itu dapat berpikir sedikit bagaimana dampaknya bagi kami. Nantinya kalau out put yang didapat dari lulusan perguruan tinggi tidak sesuai harapan yang disalahkan adalah kami yang tidak belajar sungguh-sungguh. Padahal pemerintah sendirilah yang tidak mau memperhatikan fasilitas yang sangat diperlukan bagi ketentraman kami dalam melaksanakan studi ini.
Aku rasa tidak sedikit permintaan yang dilayangkan pada pemerintah kota agar menindaklanjuti terjadinya pemadaman dan pematian aliran listrik dan air oleh PLN dan PDAM ini, tapi tampaknya tidak ada satupun yang berkesan dihati mereka sehingga mampu membuat mereka segera menyelidiki penyebab terjadinya semua itu. Kami hanya bisa berharap agar masalah ini tidak akan berkepanjangan. Jadi teman-teman, mohon doanya ya,,semoga keadaan kami ini akan cepat berakhir. Amien
1 komentar:
hahaha....
gue pikir cuma di tmp gue kuliah dulu yg bermasalah dg pasokan air PAMnya. ternyata di belahan bumi pertiwi lainnya ada jg tho yg senasib!!!
iya, pdhl klo dipikir-pikir kan kita para mahasiswa ini adalah generasi penerus bangsa, dimana arah lajunya bangsa ini yg menentukan adalah kita. tp kok gimana mo ngarahin yah, klo pas mo ngangkat tangan aja malu takut B A B...
eh iya, gue dulu kuliah di UNPAD jatinangor. nah, disitu air PAM paling demen mati tuh kagak kira-kira.....ampe 2 bulan nonstop!!! pokoknya sedaerah situ selama itu baunya minta ampun deh!!! klo ujan dateng, buru-buru deh kita tampung ma ember. wah...pokoknya ajaib bgt deh!!!!
tapi patut disyukuri jg. dg begitu kita akan sdh terbiasa dan dapat bertahan hidup apabila dunia ini dilanda kekeringan hebat akibat global warming.
Posting Komentar