Selasa, 21 Juni 2011

I'm a Woman

Whhooppss..akhirnya bisa posting lagi setelah beberapa hari terjebak dengan keadaan yang memusingkan hehe. Padahal ngga pernah berniat untuk pusing lo, tau deh kenapa haha..

Terkadang aku pernah berpikir bahwa menjadi wanita dengan semua isi kepalanya itu tidak mudah untuk dijalani. Kenapa? Mungkin karena aku belum pernah jadi laki-laki. Klise.

But i mean it. Kadang aku pernah berpikir kenapa wanita harus mempunyai isi otak sekompleks ini. Misalnya, kecenderungan untuk peduli pada pasangan yang kadang berlebihan sekali padahal si dia belum tentu ambil pusing tentang hidupnya sendiri. Berdasarkan pengalaman pribadiku, aku tau bahwa tidak seharusnya membuang-buang waktu memikirkan dan memusingkan kehidupan orang lain sememntara hidupku sendiri saja belum beres. Tapi entah kenapa saat kita berada dalam suatu hubungan, dalam otak kita seolah secara otomatis sudah terpola suatu pikiran yang menyebabkan lahirnya sebuah kepedulian akan pasangan kita. Otakku seolah memerintah untuk terus memantau semua aspek hidupnya yang bisa aku pantau *sigh*.

Apakah karena perasaan yang dimiliki wanita itu sangat besar kadarnya, sehingga merasa cukup untuk membagi dengan porsi besar kepada orang lain, bahkan terkadang tak peduli meski harus mengorbankan porsi untuk pribadi. Aku sering mendengar orang berkata bahwa kebanykan perempuan berpikir dengan perasaan sedangkan laki-laki menggunakan logika, entah itu benar adanya atau tidak, tapi menurutku ini salah satu faktor besar yang mempengaruhi kenapa kebanyakan wanita memiliki pola pikir seperti yang aku paparkan di atas *sigh*.

Bukan berarti aku mengutuk dan tidak bersyukur atas kodratku sebagai wanita, hanya terkadang sebagai manusia biasa rasa penasaran itu datang, kenapa?kenapa?kenapa? Selalu kenapa?
Kenapa kebanyakan wanita perlu penegasan, pernyataan, pengakuan akan hubungan mereka?
Kenapa tidak seperti lak-laki saja yang menjalani apa adanya suatu hubungan, kalo memang suka ya terus, kalo tidak ya sudah sampai disini. Lebih simple kan?

Hal-hal seperti itu yang terkadang memenuhi kepalaku tanpa permisi, menyerang disaat yang tidak terduga. Menenangkan diri adalah solusi mujarab bagiku. Aku selalu mengingat pesan seorang teman, kalau aku suka dengan apa yang kujalani sekarang maka jalani saja, jangan pedulikan pendapat orang lain, karena kita lah yang tau seperti apa hidup kita. Dan ini selalu kupegang tiap saat aku merasa gamang.

Tidak ada komentar: